Sukabumi.Spektrum-nasional.com || Menjelang peringatan Hari Juang Siliwangi, Dewan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budi Arya melambungkan kritisan tajam usai menghadiri acara pameran temporer dalam rangka memperingati Hari Museum Indonesia 2023 yang berlangsung di Museum Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Rabu (18/10/23).
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Disbudpora Kabupaten Sukabumi dalam memperingati Hari Museum Indonesia tahun 2023. Saya menilai ini merupakan sebuah terobosan edukasi bagi generasi milenial serta mengajak generasi muda kita mengenal akan budaya tradisional," kata Budi Arya.
Sementara, menjelang peringatan Hari Juang Siliwangi yang akan digelar pada 09 Desember 2023 mendatang secara kritis Budi mengatakan bahwa hari juang Siliwangi merupakan milik masyarakat Jawa Barat-Banten dinilai perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Dijelaskan Budi, adapun bentuk perhatian yang harus dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sukabumi, yaitu diminta untuk segera membuat Peraturan Bupati (Perbub) tentang kewajiban masyarakat Sukabumi sebagai bentuk penghormatan terhadap para pejuang dan pahlawan kita dengan dapat mengibarkan bendera setengah tiang.
"Kita tidak ikut berjuang, minimal bisa ikut memelihara dan menjaga hasil perjuangan para leluhur kita. Kami (dewan kebudayaan, red) berharap kedepan adanya perhatian khusus dari pemerintah terhadap Hari Juang Siliwangi ini," tandasnya. (*Lison/SN/Tim)
Ritual adat tersebut diantaranya adalah Nasaeba Banu, Talas, Kio yang dalam Bahasa adatnya bisa diartikan dengan laranan untuk masuk pada sebuah kawasan hutan yang dilindungi oleh leluhur.
Jacques Etienne Arago seorang Seniman dan Pelancong Perancis yang mengunjungi Kupang pada tahun 1818. Dalam bukunya yang berjudul "A Narrative voyage round the world" yang dipublikasikan di Eropa dan Amerika pada tahun 1823. Kini buku ini dicetak ol