Kota Kupang. Spektrum-nasional.com || Seorang pemuda asal NTT menyoroti beberapa hal dan menitipkan pesan kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI) dimana isu yang bertahun-tahun tidak pernah terselesaikan yaitu _Human Trafficking_ yang menjadi persoalan paling krusial di NTT selain isu Kemiskinan, pada Pelaksanaan KTT ASEAN yang dilaksakan di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang akan berlangsung pada tanggal, 9-11 Mei 2023. Hal ini tentu membanggakan bagi Indonesia sebagai Ketua ASEAN terkhususnya NTT sebagai tuan rumah pelaksanaan KTT ASEAN Ke-42 tahun 2023.
Tentu Pemerintah Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 sudah menyiapkan berbagai isu yang akan menjadi pembahasan bersama dalam forum KTT ASEAN tersebut dengan mengangkat Tema besar : _Epicentrum of Growth_. Senin, (08/05/2023).
Dalam pesan singkat kepada media Alfons Ratukani salah satu pemuda NTT menyampaikan bahwa KTT ASEAN menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk membahas secara serius terkait kasus _Human Trafficking_ dan TPPO di Indonesia terkhususnya di NTT yang selama ini masih menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan oleh Pemerintah NTT.
"BP2MI Kupang mencatat sepanjang tahun 2022, sedikitnya ada 106 jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT kembali dikirim ke Provinsi tanpa bernyawa, bahkan jika dilihat dari data yang ada sejak tahun 2014 sampai dengan 2022 ada sekitar 700 lebih nyawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) melayang buah dari _Human Trafficking_. Ini pertanda tidak ada keseriusan pemerintah daerah dan pusat dalam menangani kasus ini," ungkap Alfons.
Dilanjutkan Alfons bahwa, pada momentum KTT ASEAN adalah forum yang tepat untuk membahas isu _Human Trafficking_ yang sampai saat ini masih menjadi masalah yang belum di pecahkan oleh Pemerintah.
"saya menitipkan Isu ini kepada Pemerintah Indonesia, terkhususnya untuk Bapak Presiden Jokowi untuk dibahas secara serius bersama pimpinan Negara ASEAN agar menemukan solusi yang tepat, mencari cara mencegah dan ada jaminan perlindungan bagi PMI diluar Negeri serta memberantas para mafia-mafia yang menjadi dalang dari kasus _Human Trafficking_ selama ini. sehingga tidak ada lagi nyawa yang melayang dari masyarakat yang ingin mencari hidup diluar Negeri tetapi akhirnya pulang dengan tubuh yang kaku dan keluarga hanya menerima peti mayat.
Alfons berharap bahwa "Tentunya ini juga menjadi harapan dan kerinduan khususnya bagi masyarakat NTT apalagi pelaksanaan KTT ASEAN di Provinsi NTT," tutup Alfons. ***
Editor: Kans Tse
Kunker Ke Kodim 0607 Dan Kodim 0622, Panglima TNI Salurkan Bantuan Kendaraan Dan Perahu Viber
DPRD Dan BAPPELITBANGDA Sukabumi Gelar Sosialisasi Penginputan Usulan POKIR SIPD
DPRD Kabupaten Sukabumi Hadiri Agenda Forum Konsultasi Publik