ARNAU.Spektrumnasional.com || Miris tak terbayangkan itulah yang bisa digambarkan ketika mendengar cerita mengenai perjuangan masyarakat dan staf kesehatan yang ada di Desa Arnau Kecamatan Wetar Kabupaten Maluku Barat Daya. Mengapa tidak?. Fasilitas Kesehatan yang dimiliki di desa tersebut sangatlah minim. Bahkan proses persalinan di desa tersebut biasanya ibu hamil atau masyarakat diantar menggunakan Gerobak dan dibantu dengan nyala senter jika malam hari.
Pustu Arnau di Desa Arnau Kecamatan Wetar Kabupaten Maluku Barat Daya sebuah tempat terpencil yang tidak dijamah oleh tenaga kesehatan yang memadai dan dan juga fasilitas dari Kabupaten menjadi cerita tersendiri, saat media mengkonfirmasi terkait bagaimana penanganan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
IBU HAMIL DIJEMPUT MENGGUNAKAN GEROBAK
Gerobak, alat alternatif yang sering digunakan oleh masyarakat ketika mengantarkan pasien ke Pustu tersebut. Diungkapkan bahwa biasanya pasien akan dimuat di atas gerobak setelah itu didorong oleh warga dan jika malam hari semua proses dilakukan di bawah nyala senter. Hal ini diungkapkan oleh warga desa yang merasa prihatin dengan keadaan yang dialami.
“Tadi malam ada satu ibu hamil yang mau melahirkan jadi di muat di atas gerobak lagi, dan kami dorong, Hampir semua ini dorong pakai gerobak” ungkap salah satu warga.
Hal ini telah dilakukan berpuluh-puluh tahun dan tak pernah diperhatikan oleh pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya. Menurut salah satu warga di tempat tersebut pada media mengungkapkan jika kondisi yang dialami di desa tersebut sudah pernah dilaporkan ke pihak pemerintah namun tidak pernah direspon, bahkan oknum-oknum di dinas Kesehatan Kabupaten mengatakan bahwa setiap pelaporan yang masuk itu hanya sebuah sensasi mencari perhatian.
“Sudah Pernah kasih tau ke dinas namun tidak ada ada responnya oknum Dinas kabupaten bilang kami hanya buat sensasi saja supaya diperhatikan” ungkapnya pada media ini.
Harapan dari daerah terpencil sewajarnya diprioritaskan oleh pemerintah sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo. Namun faktanya terbalik, begitulah yang dirasakan oleh Pustu Arnau di Desa Arnau Kecamatan Wetar Kabupaten Maluku Barat Daya yang telah berpuluh-puluh tahun menggunakan Gerobak dan senter sebagai alat untuk menyelamatkan warga di desa tersebut.
“Kami hanya mau dapat perhatian dari Dinas Kesehatan, kami melayani pasien hanya dengan senter”
Lebih lanjut dikatakan bahwa terdapat sebuah Puskesmas namun jarak yang ditempuh adalah 2 jam perjalanan menggunakan speedboat.
Dirinya berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk memberikan fasilitas sederhana yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk menjemput setiap masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
“Harapannya mungkin pemerintah lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil khususnya dalam hal kendaraan, lampu dan alat kesehatan yang memadai sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik.”. Ungkap salah satu warga.
Hingga berita ini diturunkan media sedang mencoba menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya untuk menanyakan mengenai masalah krusial yang terjadi dan juga tindak lanjut apa yang akan dilakukan. (**/red/tim
Saat ini LPI sedang melakukan analisis pendalaman yang lebih jauh mengenai beberapa penggunaan anggaran dibawah tanggung jawab Dinkes Kabupaten Sukabumi, salah satunya RSUD Sagaranten dan RSUD Palabuan Ratu yang menjadi sorotan.