Kupang. Spektrum-nasional.com || Satu bulan terakhir ini public di kejutkan dengan meningkatnya kasus bunuh diri di Kalangan orang-orang muda, hal ini tentunya menjadi informasi yang mengejutkan public, beragam pertanyaan tentunya hadir di tengah masyarakat, mengapa bisa terjadi? Ada apa dibalik meningkatnya kasus bunuh diri? Artikel ini akan membahas detail apa penyebab utama meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan orang muda.
Bunuh diri adalah fenomena kompleks yang menarik untuk dikaji karena akar pemasalahannya belum dapat ditentukan secara spesifik.
Sebuah data dari penelitian Ahli Muda Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gisi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yurika Fauzia Wardani mengungkapkan bahwa angka bunuh diri menurut WHO lebih dari800 ribu per tahun, dan yang paling tertinggi adalah usia muda.
Ada beberapa factor penting mengapa kasus ini sangat meningkat adalah dikarenakan tekanan akademis, social, harapan harapan yang tinggi untuk berprestasi, dan kompinen di bidang akademi, perubahan hormone, emosi, permasalah keluarga, masalah identitas diri, dan kurang akses pada sumber dukungan kepada para remaja, dan tak kalah menarik adalah kurangnya pendekatan diri terhadap agama/ Tuhan.
Dari factor-faktor di atas dapat diuraikan bahwa
Mengapa Bunuh Diri Terjadi pada Orang Muda?
Beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan tingginya angka bunuh diri pada remaja dan dewasa muda antara lain:
Pertanyaan yang juga sangat penting adalah Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Tanda-Tanda Seseorang Berisiko Bunuh Diri
Fakta penting
Hal-hal yang perlu diketahui terkait bunuh diri pada anak remaja.
Bunuh diri pada remaja sering kali terjadi setelah mengalami kondisi hidup yang berat dan penuh tekanan.
Seperti contohnya, masalah di sekolah, putus cinta, kematian orang tercinta, perceraian orangtua, atau masalah besar di dalam keluarga.
Masa remaja dapat menjadi waktu yang sulit sebagai masa peralihan dari usia anak-anak ke dewasa.
Para remaja sering kali merasa tertekan untuk bisa menyesuaikan diri secara sosial, berprestasi secara akademik, dan memiliki tanggung jawab.
Selain itu, banyak juga remaja yang merasa mempertanyakan identitas dan hubungan seksualnya.
Mereka mungkin akan mencari kebebasan yang sering kali bertentangan dengan peraturan dan ekspektasi dari orang di sekitarnya.
Jika anak merasa putus asa terhadap kondisi yang dialami, ini bisa menjadi penyebab bunuh diri pada anak remaja.
Bagaimana Penanganannya?
Dilansir dari Halosehat.com jika anak Anda diketahui memiliki risiko yang cukup tinggi melakukan bunuh diri, dokter atau perawat akan meminta Anda bekerja sama dalam melakukan pengobatan untuk anak Anda.
Pengobatan akan ditentukan sesuai dengan tingkat keparahan kondisi dan gejala, serta usia dan kondisi kesehatan anak secara umum.
1. Penanganan medis
Penanganan medis untuk mengurangi risiko bunuh diri pada anak Anda dapat meliputi:
Pengobatan di atas bisa dilakukan satu per satu atau dikombinasikan.
Namun, perlu ditekankan bahwa pengobatan bunuh diri pada anak tidak berhenti setelah anak keluar dari rumah sakit. Pengobatan perlu terus dilakukan untuk memastikan penyembuhan.
Selain penanganan secara medis, Anda juga bisa membantu meredakan risiko bunuh diri pada anak Anda dengan penanganan mandiri yang bisa Anda lakukan di rumah. hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan diri kepada Tuhan. ini merupakan yang yang perlu dan jangan diabaikan.
Satu bulan terakhir ini public di kejutkan dengan meningkatnya kasus bunuh diri di Kalangan orang-orang muda, hal ini tentunya menjadi informasi yang mengejutkan public, beragam pertanyaan tentunya hadir di tengah masyarakat, mengapa bisa terjadi?
AMBON . Spektrumnasional.com || Dari Goyang Bento,PSK di Manado Ini Mengaku Banyak Pelanggan Minta Goyang Bento