Kota Sukabumi. Spektrum-nasional.com || Ketua IPW (Indonesia Police Watch), Sugeng Teguh Santoso mengatakan bahwa Polri saat ini sedang bebenah pasca kasus Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa mantan perwira tinggi Polri yang sempat membuat terpuruk kepercayaan publik. Dikatakan Sugeng, upaya pemulihan kepercayan publik pada tubuh Polri tersebut digenjot dengan langkah-langkah reformasi kultural, yaitu polri berusaha tampil dengan sikap melayani Publik yg humanis, tidak arogan dan sewenang-wenang.
"Perintah Kapolri sudah jelas kepada seluruh jajaran anggota Polri untuk tidak menyakiti rakyat," tegas Sugeng.
Lanjut Sugeng, survey kepuasan publik terakhir yang IPW baca dari lembaga survey kepuasaan publik pada polri sampai saat ini terus meningkat hingga 76,4 persen pada versi indikator pada bulan juni 2023, sedangkan Litbang Kompas pada bulan Mei 2023 lalu sebesar 61,6 persen.
"Posisi kepercayaan Publik pernah jatuh sampai 54 persen saat kasus Sambo dan teddy minahasa muncul," kata Sugeng.
Artinya upaya Polri membangun kepercayaan publik cukup berhasil, akan tetapi disana-sini masih saja muncul ekses pelanggaran-pelanggaran oleh anggota Polri, seperti dengan adanya tahanan polisi dianiaya di wilayah Polres Banyumas, anggota polisi menembak sesama anggota Polisi, tahanan polisi mati dalam tahanan karena dianiaya oleh sesama tahanan di depok. Padahal tanggung jawab Polisi menjaga keamanan tahanan, "bebernya.
Arahan Kapolri pada jajaran bawahan untuk bersikap humanis belum sepenuhnya bisa dilaksanakan oleh semua jajaran.
Sementara, terkait beredarnya video kegiatan Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede (AA DEDE) dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 78 saat Kapolres Sukabumi mengunjungi tahanan di ruang tahanan mapolres Sukabumi dan menurut IPW patut diapresiasi.
Terlihat saat momen memberikan suapan pada tahanan, Kapolres Sukabumi bisa saja suatu gimik. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan terwujud bila memang Kapolres Sukabumi, AKBB Maruly Pardede bila tidak memiliki sikap empaty.
Dengan kunjungan terhadap para tahanan menunjukkan bahwa, Kapolres Sukabumi memiliki empaty pada orang-orang yang sedang kena masalah hukum dengan segala latar belakangnya.
Para tahanan dilihat sebagai manusia seutuhnya yang perlu juga sentuhan empaty dari pihak Kepolisian yg menahannya, "ujar Sugeng.
Kunjungan tersebut juga adalah harus dinilai sebagai sinyal pada anggota bawahannya agar harus menghargai hak-hak tersangka sesuai hukumnya jangan arogan, apalagi melakukan tindakan yang berdampak untuk menyakiti para tahanan.
Inilah wujud humanis Polisi yang ditunjukkan oleh Polri dalam hal ini Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede.
IPW juga mendorong agar anggota Polri di Polres Sukabumi menunjukkan sikap profesionalismenya, serta selalu akuntable dalam menjalankan kewenangan dan tugasnya dan transparan akan dapat berkomunikasi dengan masyarakat dan media, sehingga tugas-tugas Polri akan didukung oleh masyarakat.
Ia mengatakan bahwa program jumat curhat adalah program yang diterapkan oleh Polri untuk bisa melayani dan merespon keluhan-keluhan masyarakat.
IPW mencatat Kapolresta Bogor, Kombes Dr. Bimo Teguh Prakoso, Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro dan Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede memiliki kemampuan Komunikasi yang baik dalam mengimplementasikan program ini.
Kemampuan komunikasi yg baik dan keterbukaan adalah kunci untuk mampu menarik simpati publik, "pungkasnya. (*SN/Lison)
Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi Ke-28 Tahun Sidang 2025
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Paripurna ke-24 Tahun Sidang 2025
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, S.Ip, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 tingkat Polres Sukabumi. Acara tersebut digelar di Alun-alun Palabuhanratu pada hari Selasa, (1/72025).