Kota Kupang. Spektrum-nasional.com || Ir. Justiani Liem, M. Sc bersama Mayor Jenderal TNI (Purn) Saurip Kadi SE., MM.,MBA malaksanakan Ujian Terbuka Promosi Disertasi Doktoral di Institut Agama Kristen Negeri (IAKAN) Kupang. Sepasang Suami Istri (Pasutri) tersebut diuji dengan judul Disertasi yang berbeda yaitu, Mayor Jenderal TNI (Purn) Saurip Kadi SE., MM.,MBA dengan judul disertasi “Rekonstruksi Republik Indonesia Dalam Perspektif Antropologi dan Tuntutan Global Refleksi Sistematik Kehidupan Bangsa dan Negara” dan Ir. Justiani Liem, M.Sc. dengan judul disertasi “Model Komunikasi Berbasis Kebhinekaan Dalam Perspektif Antropologi Informatika”. Ir. Justiani Liem, M. Sc memaparkan secara garis besar tulisan disertasinya tentang transformasi dalam Antropologi Informatika dalam kehidupan sehari-hari dalam komunikasi berbasis kebhinekaan.
Demikian disampaikan Ir. Justiani Liem, M. Sc seusai melaksanakan Ujian Promosi Doktoral di Kampus IAKAN Kupang, Jalan Tajoin Tuan, Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang – NTT pada Jumat, (18/08/2023).
"Kita membuat suatu negara raya yang dibingkai dengan open platform yang berbasis telematika supaya kebhinekaan itu bisa hidup semua. Sehingga bisa terjadi musyawarah diantara desa-desa. Kita percaya bahwa di desa-desa di indonesia masih banyak yang minoritas. Tetapi hal tersebut didominasi oleh sedikit elit yang memiliki kepentingan sehingga distorsinya luar biasa dan rakyat ini seolah-olah tidak eksis. Padahal sebetulnya mereka punya modal sosial yang nanti akan dimunculkan," jelas Ir. Indriani.
Lanjut Indriani, menyampaikan Langkah-langkah itu adalah justru mengkristal pengalaman kami berpuluh tahun tentang bagaimana membantu masyarakat yang terzolimi kemudian masyarakat ada yang terpinggirkan.
"Ini sebetulnya yang kita sajikan, antara akademis saja tetapi bukan dengan mencari gelar. Tetapi ini memang perjalanan kami dari berpuluh tahun yang lalu, yang terjun langsung dalam masyarakat dan tahu soal itu, kebetulan kami di Jakarta juga tahu gosip-gosip jakarta gitu," ujarnya.
Ir. Indriani ditanya soal mengapa memilih IAKAN untuk dan NTT untuk mengambil studi Doktor
"Karena disini (IAKAN, red) Teologi. Teologi kan bicara tentang Tuhan, nah kita kan wakilnya Tuhan sehingga kita harus bertanggung jawab kenapa indonesia yang kaya raya ini kok keadaanya bisa kalah dengan negara-negara lain seperti Thailand dan Malaysia berarti ada yang gak benar ini, yang gak benar itu apa? Itu yang harus kita gali. Makanya dari pemahaman tentang Tuhan itu yang kita cari dan harus kembali ke akar persoalan tentang manusia indonesia. Tetapi kalau dari cabang-cabang ilmu yang lain berarti tidak sinkron karena unsur dari manusia yang membuat suatu tatanan sosial berkomunitas seharusnya kembali kepada manusia yang seperti apa," ujarnya.
Selain itu, pihaknya menjelaskan bahwa dalam peta Global bisa dilihat bahwa ada banyak hal yang masih belum diperbaiki, sehingga Dirinya melihat peluang untuk membangun dari daerah-daerah terpencil untuk mengatasi hal -hal tersebut.
"Di negara-negara seperti Ameria, Korea, Jepang itu dengan cara modernisasi (tuntutan, red) juga sudah jadi, mereka ternyata begitu ada sebuah kegagalan modernisasi semua orang akan mencari bentuk baru. Kalau kita lihat di peta global maka yang belum tersentuh adalah jalur selatan ini. Saya melihat ini sebagai peluang, sehingga untuk pemimpin ke depan akan melihat tatanan baru ini. Untuk itu kita bersyukur selama ini yang dibangun hanya jakarta, jawa dan sedikit kota besar tetapi indonesia kan luas sekali dan itu belum tersentuh. Jadi kita gaungkan dari NTT ini merupakan rekomendasi untuk pemimpin Indonesia selanjutnya," pungkasnya
Sementara itu, Rektor IAKAN Kupang Dr. Harun Y. Natonis menyampaikan bahwa sebelumnya sudah menguji banyak Doktor.
"Ujian hari ini adalah Promosi Doktor yang kesekian kalinya. Tradisi akademik seperti ink biasanya dengan menjunjung tinggi nilai akademis seperti pemaparan kajian dalam disertasi kedua mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian promosi Doktor," ujar Dr. Harun.
Dr. Harun Natonis juga menyampaikan bahwa Judul Disertasi yang diangkat memberi banyak hal baru bagi dirinya dan juga semua pihak yang hadir.
"saya sebagai Rektor berbangga oleh karena kedua Doktor ini diuji oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu, ada beberapa teman-teman dari Luar IAKN Kupang diantaranya dari UIN Hidayatulah, UIN Jember, UIN Surabaya, UIN Sunan Gunung Jati, Muhammadiyah dan Internal IAKN Kupang, kita akan terus mempertahankan tradisi akademik yang baik ini, karena kita menghasilkan ilmuwan,” ungkapnya
Ia menyampaikan bahwa kedua mahasiswa tersebut berlatar belakang agama islam namun mengambil Program Doktoral di Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK), menurutnya hal itu yang membuat IAKN Kupang menjadi kampus yang menerima semua perbedaan dan bisa diakses oleh semua golongan.
“Semua orang bisa kuliah disini, karena pada tingkat akhir mereka fokus pada konsentrasi ilmu yang mereka miliki. Hal ini menunjukan bahwa IAKN adalah kampus yang modernitas, kedua mahasiswa yang baru menyelesaikan ujian, disertasinya ada kaitan dengan antropologi, untuk itu, kita memasang dosen penguji yang berlatar belakang antropologi,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa di IAKAN Kupang sudah menghasilkan 49 Doktor sebelumnya.
Yang hadir dan menguji dalam ujian promosi doktor tersebut antara lain, Prof. Dr. Drs. Ahmad Syahid M.ag, Prof. Dr. Mintje Ratoe Oedjoe, MPd, Prof. Dr. Jublin F. Bale, Therik, MS, Prof Dr. Nur Syam M. Si, Prof. Dr. Babun Suharto, Prof. Dr. Ija Suntana, M.AG.CLA, Prof. Dr. Zainul Wulla, M.Si, Dr. Harun Y. Natonis, M. Si, Pater Gregorius Neonbasu, SVD, Ph.D, Dr. Daud Saleh Ludji, M.Pd, Dr. Ezra Tari M.Th, Dr. Orditha Hutabarat, M.Th. (*SN/KT)