Borong. Spektrum-nasional.com || Mantan Kepala Desa Wae Lokom, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Marten Saudi bungkam saat dikonfimasi Terkait persoalan Jalan Tani yang saat ini Mubazir. Tim Media sudah berusaha mendatangi Kantor Desa setempat lalu mengkonfirmasi Via Telepon dan WhatsApp tetapi tidak ada jawaban.
Menanggapi hal tersebut, salah satu Warga Desa Wae Lokom yang berinisial SJ mengatakan pihaknya menduga ada indikasi kejanggalan dalam penggunaan anggaran pembangunan Jalan Tani di wilayah Kusat Bon sehingga mantan kepala desa Wae Lokom, Marten Sadi enggan merespon para awak media. "Kami menduga bahwa pak Marten takut bertemu teman-teman media. Sehingga dia tidak merespon saat dihubungi oleh teman-teman", ungkap SJ pada Jumat, (30/06/2023).
Lanjut, SJ menjelaskan setelah pemberitaan media, pohon yang belum ditebang ditengah-tengah jalan Tani itu langsung ditebang. Pihaknya pun tidak mengetahui siapa dan kapan pohon itu ditebang.
"Pak setelah pemberitaan media beberapa waktu lalu, ada beberapa pohon yang ditengah jalan Tani itu langsung ditebang. Kami juga tidak mengetahui siapa dan kapan pohon itu ditebang," jelasnya.
Seperti dalam pemberitaan sebelumnya bahwa Warga masyarakat Desa Wae Lokom Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur meminta aparat penegak hukum untuk memeriksa mantan kepala desa dan juga aparat desa terkait penggunaan dana desa di wilayah itu. Hal itu dikarenakan pembangunan jalan tani di Kusat Bon Desa Wae Lokom, terkesan mubazir.
Pembangunan jalan tani tersebut kini tidak terawat dan seakan hanya untuk menghabiskan anggaran dan desa saja.
Seperti yang disampaikan oleh D yang merupakan Warga masyarakat desa Wae Lokom kepada media ini sabtu 17 juni 2023 mengatakan bahwa pembangunan jalan tani ini hanya sekedar untuk menghabiskan anggaran semata. Sebab tidak membawa dampak bagi masyarakat petani yang menggunakan jalan ini.
"Jujur saja jalan tani ini tidak ada manfaat bagi kami masyarakat petani. Sebab tidak ada keberlanjutan dari setiap pembangunan. Dan lebih anehnya lagi masih ada pohon besar ditengah jalan yang belum ditebang", paparnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa dalam proses pengerjaan jalan tani tersebut tanpa menggunakan eksavator tapi menggunakan tenaga manusia. Sehingga kualitas pengerjaaannyapun patut dipertanyakan. Oleh karena itu pihaknya meminta aparat penegak hukum untuk segera memeriksa seluruh aparat desa Wae Lokom dalam penggunaan dana desa yang ada.
Hal senada juga disampaikan oleh AG salah seorang anak muda Desa Wae Lokom mengungkapkan bahwa dalam proses pengerjaan jalan tani tersebut tidak dipasang papan tender. Sehingga masyarakat setempat tidak tau asal muasal dana yang digunakan untuk pengerjaan jalan tani tersebut.
"Pak, kami tidak tau sumber dananya dari mana. Sebab saat proses pengerjaan jalan tani ini tidak dipasang terkait papan informasi", jelasnya. (*SN/Epoz)
Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi Ke-28 Tahun Sidang 2025
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Paripurna ke-24 Tahun Sidang 2025
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, S.Ip, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 tingkat Polres Sukabumi. Acara tersebut digelar di Alun-alun Palabuhanratu pada hari Selasa, (1/72025).