So'E. Spektrum-nasional.com || Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) TTS, Yusuf Nikolas Soru, A. Md.Par. SE, menanggapi kasus kematian Antonius Banunaek, salah satu warga Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten TTS. Dirinya meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menyikapi kasus Rabies tersebut dengan serius.
“Kasus ini harus segera ditangani dengan baik sehingga tidak menyebar luas,” ungkapnya kepada awak media, Senin, (29/05/2023)
Lanjut, Yusuf Soru menjelaskan bahwa, Anjing Rabies tersebut telah menggigit sedikitnya 13 orang. Dirinya meminta Pemda, terkhususnya Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan TTS untuk segera sigap melakukan penangan terhadap korban gigitan hewan (anjing, red) pembawa rabies dan juga memusnahkan anjing yang diduga pembawa rabies.
“Harus dimulai dengan melakukan tata kelola penanganan terhadap kasus ini. Mulai dari melakukan pendataan korban gigitan anjing pembawa rabies, membunuh anjing-anjing yang diduga sebagai pembawa rabies dan segera menyiapkan vaksin serta serum anti rabies untuk korban gigitan sehingga meminimalisir kematian akibat gigitan hewan pembawa rabies,” jelasnya.
Seperti dikutip dari beritacendana.com, Balai Besar Veteriner Denpasar Bali mengeluarkan sampel organ anjing yang dikirim oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinkes) TTS dinyatakan Positif Rabies. Anjing tersebut menggigit 13 orang dan 1 orang meninggal dunia di Desa Fenun, Kacamatan Amanatun Selatan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TTS, Drh. Dianar A. S. Ati pada Senin, (29/05/2023).
"Hari ini ada informasi resmi dari Balai Besar Veteriner Denpasar Bali bahwa sampel organ anjing yang dikirim oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS, Positif Rabies. Dimohon semua keluarga selalu waspada bila berdekatan dengan anjing. Bila perlu anjing yang berada di rumah di ikat dan tidak boleh dilepas bebas," jelas informasi yang dihimpun tim media ini.
Menurut Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan TTS, seekor anjing sudah menggigit 13 orang yang berasal dari Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten TTS. Diketahui juga 1 orang meninggal dunia pada 18 Mei 2023 dari gigitan anjing itu. Dari gigitan anjing itu mengakibatkan Antonius Banunaek meninggal dunia," jelasnya.
Lanjutnya, Dinas Peternakan juga telah membangun koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menangani kasus tersebut. Atau korban lain yang mengalami gigitan anjing tersebut. "Kadis minta masyarakat yang memiliki anjing diikat supaya jangan melalui lintas antar dusun dan desa," tutupnya. (*SN/Mega**)
Saat ini LPI sedang melakukan analisis pendalaman yang lebih jauh mengenai beberapa penggunaan anggaran dibawah tanggung jawab Dinkes Kabupaten Sukabumi, salah satunya RSUD Sagaranten dan RSUD Palabuan Ratu yang menjadi sorotan.