Kupang. Spektrumnasional.com || Kegiatan Bedah Buku yang ditulis oleh salah satu mahasiswa Universitas Kristen Arta Wacana Kupang (UKAW) yaitu Jefry L. A Sine yang menulis 3 buku sekaligus yaitu : ”Kerajaan-kerajaan di Pulau Timor, Sonbai Punya Cerita dan Taebenu Punya Cerita Cetakan ke-2” ketiga buku tersebut dibedah dan ditangap/dibahas oleh tiga penanggap yaitu: Kepala Dinas P dan K Kota Kupang Bapak Linus Lusi, S.Pd., M.Pd, Bapak Peter Dr. Gregorius Neonbasu, SVD dan Bapak Dr. Malkisedek Taneo, M.Si, kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel SMK 3 Kupang pada Sabtu, (30/07/2022).
Kepada media Linus Lusi, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Dinas P dan K Kota Kupang mengatakan sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini.
”sebagai intelektual, kaum muda yaitu dari mahasiswa, pelajar yang ada di kampus jika ada karya intelektual seperti ini kami mendukung dengan berbagai cara sehingga pelaksanaan kegiatan bisa berlangsung seperti kegiatan hari ini, kegiatan spontanitas yang direspon oleh kami ketika penulis buku memiliki berlian yang berbasis History yaitu menambah kekayaan intelektual dalam bentuk dokumen dan data untuk pembangunan NTT, bedah buku lainya itu merupakan sebuah proses untuk mematangkan karya yang dimiliki oleh adik/anak muda Jefry Sine,” kata Linus.
Kadin juga sangat berterimakasih kepada semau yang mendukung lebih khususnya kepada Gubernur NTT yang telah mendukung jalanya kegiatan tersebut.
”saya berterimakasih kepada bapak Gubernur sehingga kegiatan ini bisa berjalan sebagai mana biasanya dan ini adalah buku yang dihasilkan oleh mahasiswa, bukan dosen dan bukan Guru itu bedanya disitu,” kata Kadin Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dr. Malkisedek Taneo, M.Si selaku Dekan FKIP Undana yang sangat Mengapresiasi karya yang dihasilkan oleh Jefry Sine Penulis 3 Buku sejarah sekaligus di Pulau Timor dan NTT.
”saya sebagai orang yang belajar sejarah mengapresiasi karya yang dihasilkan oleh penulis (Jefry Sine) karena karya yang dihasilkan ini luar biasa oleh karena itu secara pribadi saya memberikan penghargaan yang tinggi kepada penulis yang sudah menghasilkan 3 buah buku yang luar biasa, buku-buku ini juga menjadi referensi bagi kami yang belajar sejarah dan juga orang-orang yang mencintai ilmu sejarah, karena kita jujur bahwa buku-buku yang berbicara mengenai sejarah lokal seperti kerajaan-kerajaan di Timur bahkan di NTT ini sangat terbatas untuk itu referensi terbatas itu membuat orang sulit untuk mengetahui tentang sejarah-sejarah yang terkait dengan Pulau Timur ini,” ungkap Dekan FKIP Undana.
Lanjutnya dalam menulis sejarah ada banyak aspek yang harus dilihat dan dipahami dalam menulis sebuah sejarah, karena sejarah itu sendiri harus ditulis atas sebuah fakta ”dalam menulis sejarah juga ada dinamikanya karena banyak aspek yang sesungguhnya mempengaruhi ilmu sejarah baik itu aspek sejarah itu sendiri atau eksistensi, aspek religius/ritusnya, aspek kekerabatan, aspek politik, aspek kepentingan, aspek kekuasaan, aspek ekonomi, aspek sosiologis dan aspek antropologis dan juga masih banyak aspek lagi ini yang mempengaruhi tulisan atau ilmu sejarah,”
Lanjutnya, ”lalu ketika menulis buku sejarah itu ada metodologisnya sehingga diharapkan bahwa metodologis sejarahnya bisa diadopsi karena sejara itu kita berbicara mengenai peristiwa yang sudah lampau dan kelampauannya bisa puluhan tahun bahkan berabad-abad sehingga membutuhkan yang namanya kritik sejarah/kritik sumber itu berfungsi untuk memurnikan sebuah informasi/data murni maka akan mendekati sebuah sejarah dan yang paling penting sejarah itu dibangun atas fakta itu yang paling penting oleh karena itu kalau menulis sejarah tanpa fakta, karena sejarah harus berdiri di atas sebuah fakta, sehingga referensi buku-buku ini kami akan ambil untuk menjadikan referensi untuk perkuliahan di kampus,” jelas Malkisedek
Dekan FKIP Undana juga berharap karya yang dihasilkan ini merupakan sebuah literatur hidup oleh semua komponen dalam hal ini Dinas Pendidikan yang bisa mengambil buku ini sebagai bahan pengayaan dalam pelajaran-pelajaran yang sifatnya lokal lalu pemerintah juga membantu untuk buku ini bisa diperkenalkan diberbagai macam kalangan dan buku ini juga bisa dimiliki oleh bebagai stakeholder yang mencintai sejarah karena ini penting karena dari sejarah kita bisa mengetahui sejarah dari waktu ke waktu.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Peter Dr. Gregorius Neonbasu, SVD, memberikan pujian kepada Jefry, dan menganggap kegiatan ini sangat menarik .
”kegiatan ini menarik karena salah satu anak muda bisa menghasilkan suatu karya yang sangat luar biasa, saya ini juga penulis tetapi sejak baca buku penulis (Jefry Sine) penulis semacam mendapatkan martabat trefelasi dan makna yang dibicarakan itu sangat konsisten bahwa dengan tulus melakukan sesuatu yang bermartabat di Timor dan orang itu sendiri,” pungkas Gregorius.
Lanjutnya, ia percaya bahwa ini merupakan satu panggilan dari Tuhan untuk mewartakan Kasih Tuhan dan Kebaikan dalam menulis buku ini.
”jadi karya ini tidak boleh dianggap sepele karena ini merupakan satu curahan dari Tuhan sendiri dan ia (Jefry) juga terima ini sebagai suatu panggilan untuk mewartakan kasih Tuhan dan Kebaikan kepada setiap orang yang berkehendak baik,” tandasnya.
Ia pun berharap bahwa orang-orang muda harus mencoba untuk mengikuti jejak yang sama, karena ini merupakan suatu terobosan yang diciptakan oleh Universitas Kristen Arta Wacana (UKAW) ini memang menghasilkan lingkungan Akademik, orang-orang yang Akademik, Bermartabat dan Intelektual.
(**/KMT
Rilis Lebih dari 14 Single, Zahra Zee Siap Jadi Ikon Lagu Anak Indonesia
Vanya Wijaya Rilis 6 Lagu Inspiratif Lewat Mini Album "Pejuang Tangguh"
Kenneth Trevi Melampaui Batas Disleksia, Mewujudkan Mimpi Jadi Penyanyi Profesional