Kupang,Spektrum-nasional.com|| Dalam rangka mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, tiga universitas dari tiga negara yang berbeda menjalin kolaborasi untuk mengadakan Seminar Internasional. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dalam berbagai bidang, seperti Pendidikan, pendidikan jasmani, Pendidikan Olahraga, Manajemen, dan Hukum.
Ketiga universitas yang terlibat dalam kolaborasi ini yakni; Universitas Persatuan Guru 1945 NTT (Indonesia),Universidade Da Paz (Timor Leste), Universiti Pendidikan Sultan Idris (Malaysia).
Seminar Internasional ini menampilkan pemateri-pemateri berkualitas dari ketiga universitas tersebut. Dr. Semuel Haning, SH., MH., C.Me. CPArb - Universitas Persatuan Guru 1945 NTT (Indonesia) dengan tema "Perlindungan Hukum Terhadap TKI di Malaysia."
Prof. Dr. Mohamed Nor Azhari Azman - Universiti Pendidikan Sultan Idris (Malaysia) dengan tema "Challenges and Opportunities for TVET in ASEAN: How Innovative Virtual Learning Applied in The New Normal."
Dr. Carles Nyoman Wali, S.Pd., M.Pd - Universitas Persatuan Guru 1945 NTT (Indonesia) dengan tema "Koesivitas Team dan Confident dalam Prespektif Psikologi Olahraga."
Dr. Mohd Syahriman Mohd Azmi - Universiti Pendidikan Sultan Idris (Malaysia) dengan tema "Solar4STEM Learning Kit: Enhancing STEM and TVET Learning."
Dr. Siti Musliha binti Mat Rasid - Universiti Pendidikan Sultan Idris (Malaysia) dengan tema "Tajuk-the application of advanced statistical analysis in sport."
Dr. Fernando Dias Gusmao, S.I.P., M.AP - Universidade Da Paz (Timor Leste) dengan tema "Hubungan Bilateral Indonesia dan Timor Leste serta Prospeknya dalam Pertumbuhan Ekonominya."
Ketua Panitia, Dixon E.M. Taek Bete, S.Pd., M.Fis, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari kerjasama yang erat antara ketiga universitas. Seminar ini bukan hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan pemahaman dalam bidang-bidang penting, tetapi juga sebagai wujud dari komitmen mereka dalam pengabdian kepada masyarakat.
"Seminar Internasional ini merupakan contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat bersinergi melintasi batas-batas negara untuk meningkatkan pendidikan, penelitian, dan pelayanan masyarakat. Dengan demikian, mereka tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," ucap Dixon Taek.
Editor: Nixon Tae
Kita akan panggil juga dengan beberapa Guru dan kemungkinan orangtua siswa yang bersedia memberikan keterangan, dan setelah itu baru kita buat kesimpulan"
Kepala SD Negeri Ayofanu berinisial WJN, dan bendahara berinisial MAS diduga melakukan pemotongan Dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari sejumlah siswa, bahkan ada siswa yang namanya terdaftar sebagai penerima PIP sejak tahun 2023 namun ti