Buton Utara. Spektrum-nasional.com || Hasir Kornus Sulawesi menyoroti kebijakan pemerintah desa Koboruno Kec. Bonegunu, Kab. Buton Utara terkait surat pemberhentian tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Koboruno kepada kaur perencanaan desa Koboruno dengan jangka waktu selama 2 hari sejak tanggal 6 Februari 2023 yang sifatnya adalah tugas team. kemudian pihak desa mendesak kaur perencanaan desa untuk mengerjakan sendiri.
Menurut Hasir, Dalam pemerintahan desa kepala desa bukan sebagai raja di wilayah tersebut, yang dapat menjalankan pemerintahan atas sekehendaknya saja. Termasuk dalam pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa.
"dan saya sangat menyayangkan kebijakan pemerintah desa Koboruno kec. bonegunu kab. Buton Utara dengan mengeluarkan surat teguran pada tanggal 16 Januari 2023 terhadap kaur perencanaan desa Koboruno dengan dasar tidak menjalankan surat tugas yang diberikan," ungkap Hasir.
Menurut kaur perencanaan desa Koboruno, meninjak lanjuti Surat teguran kepala desa saya selaku kaur perencanaan akan melakukan pekerjaan saya sesuai dengan tupoksi saya namun saya meminta penetapan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebagai bahan penyusunan laporan APBDes kepada sekdes namun tidak diberikan.
Tentunya tindakan yang di lakukan oleh pemerintah desa Koboruno hari ini sangat merugikan dirinya karena mengingat surat tugas yang diberikan padanya adalah surat tugas yang sifatnya perteam kemudian di desak untuk mengerjakan sendiri, dan sangat disayangkan pemerintah desa Koboruno mengeluarkan surat teguran dengan dasar ketidak mampuannya dalam menjalankan tugasnya.
Hasir menilai bahwa perbuatan ini tidak semestinya dan tidak tidak bisa di benarkan. Kondisi tidak lain adalah bentuk penyakit nepotisme pengisian jabatan di pemerintahan yang di dadasarkan pada hubungan bukan pada kemampuan justru ini menjadi mendekatkan penyalahgunaan wewenang dengan hadirnya nuansa raja-raja kecil di daerah.
"saya menegaskan akan melaporkan kepala desa Koboruno ke Ombudsman terkait maladministrasi dan memintah DPMD DAN CAMAT BONEGUNU KAB. BUTON UTARA untuk membina dan mengawasi kegiatan desa dalam hal ini desa Koboruno," tegas Hasir.
Sebagaimana yang di atur sesuai undang-undang 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman, maladministrasi perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut.
Kemudian berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan perangkat desa berada pada kepala desa namun pelaksanaan wewenang tersebut tentunya harus sesuai dengan mekanisme yang telah di atur.
Pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa tunduk pada ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan menteri dalam negri nomor 83 tahun 2015 tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa sebagaimana telah di atur dalam peraturan menteri dalam negri rupublik Indonesia nomor 67 tahun 2017 hal ini demi memastikan pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa dilakukan secara teruji dan terukur bukan atas perasaan suka dan tidak suka kepada orang tertentu. (SN/**Tim.
PJ Gubernur Sumut Akan Tindak Tegas ASN Yang Tidak Netral Dalam Pilkada